Manaqib Dan Haul
1.
Manaqib adalah riwayat hidup (biografi) dari orang-orang yang
telah sukses dalam menempuh jalan Ilahi. Membaca atau mendengarkannya hukumnya
sunah.
2.
Maulid adalah memperingati (mengambil teladan dan hikmah)
kelahiran Nabi Muhammad saw adapun haul adalah memperingati (mengambil teladan
dan hikmah) wafatnya orang-orang mulia di sisi Allah swt (shalihin).
3.
Maksud dari pada haul adalah mengingat perjalanan hidupnya,
akhlaqul karimahnya, jasa-jasa perjuangannya, kiprahnya dalam berdakwah dan
mendidik ummat, perilaku hidup dan keteladanannya dalam beribadah kepada Allah
SWT dari tokoh yang dihauli.
4.
Mereka yang patut untuk kita selenggarakan atau kita hadiri
haulnya adalah haul orang-orang mulia di sisi Allah, yaitu para kekasih Allah
(waliyullah), ‘ulama al-‘amilin al-mukhlisin (para ‘ulama yang mengamalkan
ilmunya serta ikhlas kepada Allah) juga orang-orang shaleh yang telah wafat.
Jadi tidak semua orang yang telah meninggal perlu kita hauli atau tidak semua
haul kita hadiri apalagi yang di hauli adalah orang bodoh atau orang fasik.
5.
Bagi orang-orang yang mendapatkan hidayah maka dengan ikut andil
dalam menyelenggarakan atau menghadiri acara manaqib dan haul orang-orang mulia
disisi Allah akan membangkitkan iman, memberi semangat hidup untuk berjuang, menjadi
sumber motivasi, inspirasi dalam beribadah meraih ridla Allah SWT.
Dalil Mengenai Manaqib dan Haul
قَالَ النَّبِيُّ صَلَى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذِكْرُ اْلأَنْبِيَاءِ مِنَ العِبَادَةِ وَذِكْرُ
الصَّالِحِيْنَ كَفَّارَةٌ وَذِكْرُ الْمَوْتِ صَدَقَةٌ وَذِكْرُ الْقَبْرِ
يُقَرِّبُكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ. اَخْرَجَهُ الْدَّيْلَمِىُّ فِى مُسْنَدِ
الْفِرْدَوْسِ عَنْ مُعَاذٍ رَضِيَ الله عَنْهُ.
Artinya:
Nabi Muhammad saw
bersabda: Mengingat (mengambil teladan) para nabi adalah bagian dari ibadah.
Mengingat (mengambil teladan) orang-orang shaleh adalah bisa menjadi penghapus
dosa. Mengingat (mengambil hikmah) kematian bisa menjadi sedekah. Mengingat
(mengambil pelajaran) kubur bisa mendekatkan kalian kepada surga. (Hadis
diriwayatkan oleh ad-Daelami di dalam kitab Musnad al-Firdaus, diriwayatkan
dari sahabat Mu’adz ra.)
عَنِ الْوَقِدِيِّ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزُوْرُ الشُّهَدَاءَ بِأُحُدٍ
فِيْ كُلِّ حَوْلٍ, وَإِذَ بَلَغَ الشَّعْبَ رَفَعَ صَوْتَهُ فَيَقُوْلُ: سَلاَمٌ
عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ ثُمَّ أَبُوْ بَكْرٍ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كُلَّ حَوْلٍ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَالِكَ ثُمَّ عُمَرُ بْنُ
الْخَطَّابِ ثُمَّ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا (أَخْرَجَهُ
الْبَيْهَقِىُّ, شَرْحُ الصُّدُوْرِ: ٩٢)
Artinya: dari Al-Waqidi
berkata, bahwasanya Rasulullah saw setiap setahun sekali (haul) berziarah ke makam para
syuhada` perang Uhud. Ketika Nabi saw sampai di suatu tempat bernama Sya’ab,
beliau mengeraskan suaranya dan berseru :
سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا
صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
“Keselamatan bagimu atas
kesabaranmu, alangkah baiknya tempatmu di alam akhirat.” Abu Bakar ra juga
melakukan seperti itu, demikian juga ‘Umar bin Khaththab ra dan ‘Utsman bin
‘Affan ra” (Hadits riwayat Al-Baihaqi, Syarah ash-Shudur, 92).
Manaqib Dan Haul
Reviewed by Majelis Welasan
on
Agustus 10, 2018
Rating:
Tidak ada komentar